Selasa, 12 Agustus 2014

Fenomena Dicubit Setan Dr Kacamata Medis

Fenomena ini prnh saya alami sendiri dimana tiba2 saat bangun tidur di bagian tubuh saya terdapat tanda seperti memar yg berbentuk bulat dimana waktu itu terdapat pd lengen saya.Wktu cerita kpd org tua,mrk berkata klau memar itu disebut dgn dicubit setan.Saya tdk tahu apakah di daerah lain fenomena ini memiliki sebutan serupa tapi yg jelas fenomena ini menurut saya agak unik.Kalau di pikir logika kok bs ya tiba2 ada bekas memar di tubuh kita padahal kita merasa tdk prnh melakukan hal yg memicu terjadinya memar trsebut.

Sebenarny gimana pandangan medis tentang fenomena dicubit setan ini? Menurut Prof.Dr.Zubairi Djoerban, Sp.PD,KHOM,ahli penyakit dalam, bahwa dlm dunia medis,bercak biru tanpa sebab ini dikenal dgn nama PURPURA SIMPLEX.Bercak biru seperti memar tersebut merupakan penggumpalan darah akibat pecahnya dinding pembuluh darah.Purpura simplex ini biasanya lebih sering terjadi pd wanita dibandingkan pria n kemunculannya pun tdk disertai rasa sakit.Biasanya juga purpura simplex ini muncul pd bagian tungkai kaki atau lengan n tdk menyebar ke bagian tubuh yg lain.

Faktor terjadinya purpura simplex yaitu:
Stres n Kelelahan,Byk org mengatakan bahwa mengalami bercak biru ini jk sedang stres,terlalu lelah ato krn alergi.

Efect Obat,Pengaruh obat2an ternyata bs juga loh menyebabkan timbulnya memar atau bercak biru pd kulit, beberapa obat pengencer darah seperti warfrafin,aspirin,clopidogrel, dan prasugrel dpt mengikatkan potensi pendarahan sehingga dpt membentuk bercak biru pd kulit.

Kekurangan trombosit,salah satu penyebab timbulnya bercak biru pd kulit adalah jumlah n kondisi sel keping darah atau trombosit yg kurang baik.Trombosit turut berperan dlm proses pembekuan darah.Sel darah yg sgt kecil ini bisa diibaratkan sebagai sumbat yg bertugas menutup setiap kebocoran yg terjadi pd pembuluh darah

apakah menurut kalian fenomena dicubit setan ini memang terjadi krn dicubit setan atau krn penyakit purpura simplex ?
Tks.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar