Jumat, 03 Juli 2015

Kata-kata kasar

Suatu hari seorang laki2 pemarah menemui Sang Kakek. Dia mendamprat Kakek tsb dgn kata2 yg kasar. Sang Kakek mendengarkanya dgn sabar, tenang & tdk berkata sepatah pun.

Akhirnya laki2 itu berhenti memaki. Kakek itu pun mulai angkat bicara, "Jika seseorang memberimu sesuatu tapi kamu tdk menerimanya, lalu menjadi milik siapakah pemberian itu?" "Tentu saja menjadi milik si pemberi." Jawab laki2 itu.

"Begitu pula dengan kata2 kasarmu," timpal Kakek ."Aku tdk mau menerimanya, jadi itu adalah milikmu. Kamu hrs menyimpannya sendiri. Aku mengkhawatirkan kalau nanti kamu hrs menanggung akibatnya, karena kata2 kasar hanya akan membuahkan penderitaan. Sama seperti orang yg ingin mengotori langit dengan meludahinya. Ludahnya hanya akan jatuh mengotori wajahnya sendiri."

Laki2 itu mendengarkan Sang Kakek & merasa malu. Ia meminta maaf & kemudian pergi.

Ingatlah bahwa kemarahan itu bagai meludah kelangit. Kita jugalah yg akan menanggung akibat kemarahan kita, bukan org yg kita marahi.

"Anybody can become angry - that is easy, but to be angry with the right person and to the right degree and at the right time and for the right purpose, and in the right way - that is not within everybody's power and is not easy." Aristotle

Tidak ada komentar:

Posting Komentar