Sabtu, 15 Desember 2012

Buang Sepatu

Suatu hari seorang bapak tua hendak menumpang bus. Pada saat ia menginjakkan kakinya ke tangga, salah satu sepatunya terlepas dan jatuh ke jalan. Lalu pintu tertutup dan bus mulai bergerak, sehingga ia tidak bisa memungut sepatu yg terlepas tadi.

Si bapak tua itu dg tenang melepas sepatunya yg sebelah dan melemparkannya keluar jendela.

Seorang pemuda bertanya kepada si bapak tua, "Mengapa Anda melemparkan sepatu Anda yg sebelah juga?"

Si bapak tua menjawab, "Supaya siapapun yg menemukan sepatuku bisa memanfaatkannya."

Si bapak tua dalam cerita di atas memiliki filosofi dasar dalam hidup: "Jangan mempertahankan sesuatu hanya karena kamu ingin memilikinya atau karena kamu tak ingin orang lain memilikinya".

Kita kehilangan banyak hal di sepanjang masa hidup. Kehilangan tsb awalnya tampak seperti tidak adil & merisaukan, tapi itu terjadi supaya ada perubahan positif yg terjadi dalam hidup kita.
Kadang, kita juga kehilangan hal baik.

Seperti si bapak tua, kita harus belajar untuk melepaskan sesuatu. Peristiwa itu terjadi supaya si bapak tua nantinya bisa mendapatkan sepasang sepatu yg lebih baik, beli baru :).

Satu sepatu hilang. Dan sepatu yg tinggal sebelah takkan banyak bernilai bagi si bapak. Tapi dengan melemparkannya ke luar jendela, sepatu itu akan menjadi hadiah yg berharga bagi gelandangan yg membutuhkan.

Berkeras hati & berusaha mempertahankannya tak membuat kita atau dunia menjadi lebih baik.

Pada saatnya, kita harus mengumpulkan keberanian untuk melepaskannya.
Karena tiada badai yg tak berlalu.
Tiada Pesta yg tak pernah Usai.
Semua yg ada didunia ini tiada yg abadi.


"Sabbe satta bhavantu sukhitatta"
สัพเพ สัต ตา ภะ วัน ตุ สุขิตัต ตา
sεмogα sεмuα мαкнℓuк вεявα‎​​‎​​нα‎​​‎​​giα‎​​‎​​ _/|\_


Sent from BlackBerry® on 3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar