Kamis, 13 Desember 2012

Ajaran Kehidupan Menurut Socrates

Pada suatu ketika, siswa-siswi filsuf Socrates, datang, meminta petunjuk tentang cara memahami kebenaran yang sesungguhnya. Socrates menjawab, " Saya bawa Kalian untuk memahaminya melalui praktek."

Ia lalu membawa para siswa ke taman buah dan menjelaskan kepada Mereka, " Berjalanlah dari pintu masuk menuju pintu ke luar, buah-buahan yang ada di taman dapat Kalian petik sesukanya. Dengan sepenuh hati, pilihlah satu buah yang paling indah, paling bagus dan paling disenangi. Akan tetapi, Kalian hanya boleh memetik sebuah saja dan tdk boleh menoleh kembali ke belakang."

Para siswa memasuki taman buah. Di antara aneka buah-buahan di taman, Mereka bingung utk memilih buah yang paling baik dan indah. Tak terasa, Mereka telah berjalan hingga ke pintu ke luar. Sang guru bertanya," Apakah Kalian sudah memetik buah yang paling indah dan paling baik ? "

Para siswa satu per satu menjawab, " Guru, berikan Kami kesempatan sekali lagi."

Guru balik bertanya, " Mengapa Kalian belum memetik buah apa pun ? ".

Para siswa menjawab, " Begitu masuk, tampak satu buah-buahan yang besar dan indah, namun setelah dipikir-pikir, mungkin di dalam sana masih ada yang lebih besar dan lebih bagus. Kami khawatir, jika memetik yang ini, maka tdk memiliki kesempatan utk memetik yang lain. "

Sang guru menjelaskan, " Inilah kebenaran yg sesungguhnya. Kesempatan dlm hidup hanya sekali saja. Masa muda juga hanya sekali, tak mungkin diulang lagi."

Kita sering mendengar orang berkata, " Jika mengetahui akan seperti ini, utk apa berupaya di awal ? " Arah kehidupan hrs ditentukan secara tepat, betapa pun jauhnya serta lamanya perjalanan, tetap harus dijalankan dgn sungguh-sungguh. Apabila Kita bersikap, " Jika tdk dpt dikerjakan hari ini, besok bisa dikerjakan lagi,", maka itulah yang disebut kehidupan yang tidak bersungguh-sungguh.



Sent from BlackBerry® on 3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar