Sabtu, 31 Januari 2015

Kebahagiaan itu bukanlah sebuah benda yang dapat digenggam dan disimpan disuatu tempat.
Dia tidak kemana-mana, tapi ada dimana-mana.
Jadi, peliharalah dia sebaik-baiknya, munculkan setiap saat dengan rasa syukur maka Anda sadari kebahagiaan itu akan sering datang menghampirimu.

Mencari kebahagiaan layaknya menangkap kupu-kupu, tidak perlu Anda tangkap kupu-kupu itu. Biarkan dia memenuhi alam semesta ini sesuai dengan fungsinya.
Tangkap keindahan warna-warni dan gerak pikiranmu lalu simpan baik-baik di dalam batinmu.
Itulah cara menikmati kebahagiaan.

Semua orang sibuk mencari kebahagiaan untuk dirinya sendiri dan banyak yang gagal.
Mereka baru mendapatkannya ketika mereka memberikan sesuatu kepada yang lain.
Sesungguhnya kebahagiaan kita terletak pada kebahagiaan orang lain juga.

Berbagikan dan berikan kebahagiaan kepada orang lain, maka Anda akan mendapatkan kebahagiaan Anda sendiri.
Karena kebahagiaan dan penderitaan semuanya yang menentukan adalah diri Anda sendiri.

Jikalau kebahagiaan itu ada disuatu tempat, pasti dibelahan bumi ini akan kosong.
Karena semua orang akan kesana dan berkumpul dimana kebahagiaan itu berada.
Untungnya kebahagiaan itu ada di dalam batin setiap manusia.
Jadi kita tidak perlu membeli atau pergi mencari kebahagiaan itu.

Yang bisa membuat seseorang itu bahagia adalah dirinya sendiri.
Mampukah dia mensyukuri semua yang sudah dimilikinya dalam segala hal.
Karena kebahagiaan itu hanya dirasakan dan dimiliki oleh orang-orang yang dapat bersyukur dan bisa merasa puas.
Jika kita tidak bisa memiliki yang kita senangi, maka senangilah apa yang telah kita miliki saat ini.

Untuk meraih kebahagiaan itu hanya diperlukan batin yang bersih, pikiran yang jernih, tulus serta ikhlas.
Maka kita bisa menciptakan perasaan bahagia itu kapanpun, dimanapun dan dalam kondisi apapun.
Karena kebahagiaan itu hanya bisa dirasakan/dimiliki oleh orang-orang yang selalu dapat bersyukur, merasa puas dengan apa yang dialami dan dimiliki saat ini.

Banyak orang akan bahagia apabila mendapatkan,
sebenarnya lebih bahagia lagi jika kita mampu berbagi dengan yang lain.
Tetapi kebahagiaan yang sesungguhnya adalah jika kita bebas dari keserakahan, ketamakan dan kemelekatan.

Tidak ada orang bahagia tanpa berbuat kebajikan, mengendalikan diri dan melatih diri dengan baik.
Karena kebahagiaan itu bisa didapat/direalisasikan ketika kita memiliki tanaman dan simpanan kebajikan yang banyak.

Kebahagiaan adalah saat kita mampu mengatasi kesulitan dan melampaui rintangan.
Saat bisa mengakhiri permusuhan dengan damai dan saat mengalahkan diri sendiri dengan pengendalian diri dan pengertian.

Banyak orang selalu salah paham mengenai kebahagiaan.
Kebahagiaan tidak bisa dicapai melalui ambisi, keserakahan dan pemuasan nafsu.
Tetapi kebahagiaan dapat dicapai melalui kebajikan, moralitas dan pengendalian diri.

Tak ada orang yang bahagia tanpa berbuat kebajikan dan melatih disiplin diri.
Karena kebahagiaan itu bisa didapatkan atau direalisasikan jika Anda memiliki kebajikan.

Jika Anda bertindak dengan kebaikan, anda akan menerima kebaikan, demikian pula jika bertindak sebaliknya.
Menjadi bahagia bukan takdir tetapi masalah pilihan.
Karena menjadi baik atau buruk dirimu sendiri yang menentukan.

Kebahagiaan dalam kenyamanan bukanlah kebahagiaan yang sejati.
Jika kita bisa berbahagia ditengah-tengah kesulitan, maka kita bisa
melihat kekuatan pikiran yang sesungguhnya.

Kebahagiaan itu tergantung pada diri sendiri.
Ketika Anda selalu bisa merasa puas, bersyukur dan bisa menerima kenyataan sebagaimana adanya.
Itulah kebahagiaan yang sesungguhnya.

Kebahagiaan memang terasa menyenangkan tetapi tidak mengajarkan apa-apa.
Penderitaan memang pahit dan menguras air mata, tetapi banyak mengajarkan hal-hal positif dan kebijaksanaan.

Kunci kebahagiaan: jika kita dapat menjernihkan pikiran.
Jadi jangan kecewa jika orang-orang tidak mengenal kita, tetapi kecewalah ketika kita tidak mengenal diri kita sendiri.

Kepandaian bukanlah jaminan kebahagiaan.
Tapi jika Anda punya kemauan, kemampuan, sabar dan bijaksana, maka Anda adalah orang yang dikaruniai KEBAHAGIAAN.

Kebahagiaan bathin tidak diperoleh dengan meratap/menangis.
Karena dengan bersikap demikian hanya akan membawa pada penderitaan yang lebih besar dan rasa sakit yang lebih mendalam.

Banyak orang memilih untuk bahagia.
Padahal bahagia bukan karena memiliki, tapi karena melakukan apa yang dapat/bisa membahagiakan orang lain, yang lebih membutuhkan.

[Buddha]:
{Sungguh bahagia mempunyai kawan pada saat kita membutuhkannya; sungguh bahagia dapat merasa puas dengan apa yang diperoleh; sungguh bahagia dapat berbuat kebaikan menjelang kematian; dan sungguh bahagia dapat mengakhiri penderitaan.

Berlaku baik terhadap ibu merupakan suatu kebahagiaan dalam dunia ini; berlaku baik terhadap ayah juga merupakan kebahagiaan. Berlaku baik terhadap pertapa merupakan suatu kebahagiaan dalam dunia ini; berlaku baik terhadap para Ariya juga merupakan kebahagiaan.

Moral (Sila) akan memberikan kebahagiaan sampai usia tua; keyakinan yang telah ditanam kuat akan memberikan kebahagiaan; kebijaksanaan yang telah diperoleh akan memberikan kebahagiaan; tidak berbuat jahat akan memberikan kebahagiaan].
(Dhammapada: 331-332-333)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar