Sabtu, 19 Januari 2013

CINTAI DAN SAYANGI SETIAP SAAT

CINTAI DAN SAYANGI SETIAP SAAT

I feel so grateful for all I have been trough and for all what had happened.O:): I need to be loved 

Malam itu, jam membaca buku saya tersita karena harus mengunjungi klien yang dirawat di ICU. Seorang wanita paruh baya menghubungi saya dan meminta saya untuk berbicara kepada adiknya yang sudah koma selama seminggu. Ngobrol dengan orang yang sedang koma tidaklah seasyik kita ngobrol dengan teman ngopi. 

Kadang mereka tidak memberikan respon sama sekali, tapi terkadang saya juga beruntung dan bisa mendapatkan respon dari mereka. Walau hanya berupa gerakan jari atau kedipan kelopak mata saja, namun respon tersebut sudah bisa memberikan tetesan air mata haru biru bagi keluarga yang sedang menunggu. Sekaligus juga sebuah tawa tertahan sebagai luapan rasa bahagia.

Dari sini saya bisa melihat betapa berharganya orang yang sedang koma itu di dalam hati keluarga yang sedang mengharapkannya untuk bangun dan sembuh. Sayangnya ada beberapa dari mereka yang baru mengungkapkan betapa berharganya dia justru ketika dia hanya mampu memberikan respon sederhana di saat koma seperti itu.

Saya berpikir barang kali kisah ini akan lebih indah ketika ungkapan bahwa dia adalah manusia bermakna dan berharga bagi keluarga itu diberikan pada saat dia sedang dalam kondisi yang sehat. Ungkapan "kami minta maaf" itu disampaikan padanya ketika perasaannya baru saja terluka oleh mereka. Dan "kami telah memaafkanmu dan akan tetap menerimamu sebagai bagian yang paling berharga dari hidup kami" disampaikan saat dia sedang membutuhkan kekuatan untuk bangkit dari rasa bersalahnya.
Dari pengalaman mendampingi banyak orang untuk menyembuhkan dirinya, saya memetik satu pelajaran bermakna. Bahwa salah satu hal yang paling dibutuhkan untuk sembuh adalah CINTA. Dan mereka memerlukan dalam jumlah yang banyak. Mereka butuh kasih bukan kasihan kepada mereka.



Sent from BlackBerry® on 3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar